Mengenal Sinyal Internet G, E, 3G dan H
Salah satu metode koneksi internet adalah metode wireless atau nirkabel. Perkembangan teknologi wireless ini diawali oleh generasi pertama (1G : 1st Generation) menggunakan modulasi analog yang berkecepatan rendah dan cukup untuk suara saja, contoh NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System). Teknologi ini memiliki kecepatan data 5 - 10 Kbps. [3][4]
Generasi kedua (2G : 2nd Generation) merupakan pengembangan dari 1G, menggunakan sistem digital, melayani komunikasi suara dan teks, yaitu SMS (Short Message Service), contoh CDMA (Code Division Multiple Access) dan GSM (Global System for Mobile). Untuk lebih memahami perbedaan dari CDMA dan GSM dapat dibaca dari tulisan Otto Fajarianto.
Sebelum generasi ketiga, muncul generasi ke-2,5. Teknologi yang masuk kategori 2,5G ini adalah GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhance Data Rate for GSM Evolution). GPRS memiliki kecepatan 60 - 80 Kbps, sementara EDGE memiliki kecepatan tiga kali dari kecepatan GPRS. Kode G dan E pada signal bar saat kita menyalakan paket data internet mengacu pada GPRS dan EDGE. [1][3]
3G (3rd Generation) merupakan generasi ketiga. 3G ini dapat disebut juga sebagai W-CDMA (Wideband CDMA) atau UMTS (Universal Mobile Telecommunication System). W-CDMA ini merupakan perkembangan dari teknologi CDMA, sedangkan UMTS merupakan perkembangan dari GSM. Teknologi 3G ini memiliki kecepatan data hingga 2 Mbps dengan tambahan fasilitas layanan video. [1][2][6]
Generasi berikutnya adalah 3,5G. Pada jaringan CDMA, terjadi perkembangan teknologi dari EVDO rev 0 menjadi EVDO rev A yang kecepatan dan layanannya masih setara dengan teknologi 3G. Teknologi EVDO rev A ini berkembang lagi menjadi EVDO rev B yang kemudian diadopsi oleh provider Smartfren di Indonesia pada MoDem USB Smartfren dengan kecepatan download hingga 14,7 Mbps dan upload hingga 5,4 Mbps. Pada jaringan GSM, generari 3,5 ini ditandai dengan berkembangnya teknologi UMTS menjadi HSPA (High Speed Packet Access) dengan kecepatan hingga 14,4 Mbps.[1][2][7]
Perkembangan selanjutnya adalah teknologi HSPA+ atau H+ yang memiliki kecepatan hingga 168 Mbps dan generasi selanjutnya teknologi 4G yang telah diuji coba di Jakarta Speed Test pada tahun 2013 dan menunjukan kecepatan download dengan smartphone hingga 39,22 Mbps dan kecepatan upload mencapai 20,67Mbps.
Siapakah penemu teknologi 4G ini? Simak tulisan redaksi majalah inovasi ini.
Sumber Pustaka :
[1] Situs sains.me, "Signal Internet G, E, 3G, H, Mana yang Lebih Kencang?" oleh Robertus Sonny
[2] Situs garudasia.com, "Perbedaan 3G dan HSDPA", oleh Hendri Widananto
[3] Situs varia.web.id, "Teknologi 3G", oleh Anisa Indra
[4] Situs lalaboy.wordpress.com, "Teknologi AMPS & GSM", oleh Bayu Agastiya
[5] Situs id.wikipedia.org,"2G"
[6] Situs id.wikipedia.org,"3G"
[7] Situs republika.co.id, "Apa Sih Jaringan EVDO", oleh Mohammad Irfan Nova
[8] Situs merdeka.com, "Apa Maksud Tanda Jaringan E, G, H, 3G pada Android?", oleh Alvin Nouval
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.